Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

28 Oktober 2009

Fadhilah sholat Dhuha yang mengagumkan

Shalat Dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari ketika matahari naik, kira-kira 7 hasta, hingga sebelum waktu dzuhur, sedikitnya dikerjakan sebanyak dua rakaat hingga dua belas rakaat. Shalat ini lebih baik jika dikerjakan waktu panas/udara sedang terik.

Dari Zaid bin Arqam, bahwasanya: Nabi Muhammad s.a.w keluar menuju tempat Ahli Qubaa. Waktu itu mereka sedang mengerjakan shalat Dhuha. Sabda beliau, “inilah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah, yakni pada saat anak-anak unta bangkit karena kepanasan waktu Dhuha.” (HR. Ahmad - Muslim)

Shalat Dhuha sangat banyak sekali manfaatnya, juga sangat besar fadhilahnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Hal ini lebih baik jika kita melakukannya secara terus menerus/langgeng. (Shalat Dhuha – Drs. Mohammad Anwar).

Dasar Hukum Shalat Dhuha

”Katakanlah, jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah Rasulullah...” (QS. Ali Imron: 31)

”Siapa orang melaksanakan sholat subuh secara berjamaah kemudian dia duduk berdzikir kepada Allah SWT hingga terbit matahari kemudia dia melaksanakan sholat Dhuha dua rakaat maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna dan sempurna.”

Di hadits lain Rasulullah bersabda ketika menjelaskan bahwa sholat Dhuha menjadi penggugur dosa-dosa setiap hambanya.

Riwayat imam Tirmidzi, beliau bersabda ”siapa orang yang mendawamkan, membiasakan melaksanakan sholat Dhuha dua rakaat saja niscaya dosanya diampuni oleh Allah sekalipun dosanya sebanyak buih di lautan”

Rasulullah pernah bersabda pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Nanti pada hari kiamat akan ada sebuah pintu yang disebut dengan pintu Dhuha. Pada saat itu malaikat akan berseru mana orang-orang yang semenjak di dunia mendawamkan membiasakan sholat Dhuha, inilah pintu kalian, silahkan masuk kedalam surga.”

Shalat Dhuha merupakan shalat sunnah muakkad. Yang artinya sunnah yang mendekati wajib. Sunnah yang teramat penting. Kalau sunnah muakkad ditinggalkan akan berpengaruh kepada kesehatan, rezeki, nasib dan kualitas hidup kita. Seperti halnya sunnah rawatib yang menjadi pasangan dari shalat wajib, itu juga sunnah muakkad. Bila tidak dilaksanakan maka ibarat burung yang punya sayap dan tidak mau terbang. Amal kita tidak akan naik ke atas langit bila sunnah muakkad (rawatib) ditinggalkan. Begitu juga shalah Dhuha. Darimana dasarnya, ada satu riwayat dari Abu Hurairah yang mewasiatkan tiga hal yang tidak akan pernah aku tinggalkan, salah satunya adalah sholat Dhuha.

Lalu kenapa kita tidak terbiasa melaksanakan shalat Dhuha? Paling tidak ada tiga alasan mengapa kita menjadi tidak terbiasa melaksanakan shalat Dhuha ini, antara lain:

1. Tidak tahu, kalau kita tahu niscaya kita akan terdorong untuk terbiasa melakukan sholat Dhuha.

2. Tidak terbiasa berada di tengah-tengah orang yang rajin dan terbiasa melakukan sholat Dhuha.

3. Sistem pendidikan kita secara tidak sadar membuat kita tidak terbiasa melakukan sholat Dhuha, tidak terbiasa mencintai Rasulullah. Dari sebab tidak dikenalnya sholat Dhuha sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.

Shalat Dhuha juga dihitung sebagai hutang kepada Allah. Jadi begini, kita hidup dengan menggunakan semua fasilitas yang Allah punya. Kita bernafas dengan udara yang Allah punya, kita makan dan minum dengan sistem pencernaan yang Allah juga punya, kita melihat, bicara, mendengar berpikir menggunakan apa-apa yang Allah punya, sehingga bayar juga menjadi sesuatu hal yang wajar. Kita saja punya rumah kita masih bayar ke negara (pajak). Apalagi dengan Allah yang berikan kepada kita. Cuma Allah bilang siapa orang yang oleh Allah kenakan bayaran dan dia harus bayar dia nggak akan mampu membayar, karena kasih sayang Allah, Allah pun bilang pada kita cukuplah dengan sholat Dhuha dua rakaat maka hutang kalian kepadaku itu lunas.

Malah terdapat konsekuensi shalat Dhuha dengan rizki yang didapat oleh manusia. Ada sebuah kisah nyata yakni pengusaha yang bangkrut dalam usahanya, setelah diteliti ternyata dia mengakui kalau dia sudah lalai dalam melaksanakan sholat Dhuha. Berangkat dari sholat Dhuha itu menutup hutang kita kepada Allah AzzaWajalla dalam satu hari, wajar bila kemudian Allah menyatakan kalian tidak punya rizki. Kenapa? Karena satu hari penuh rizki kita emang diambil oleh Allah, kenapa? lantaran kita tidak sholat Dhuha. Bayangin kita khan kudu bayar sehari penuh tapi karena bila dituntut bayaran tidak ada yang sanggup membayar, maka hasil usaha kita, hasil kerja kita akan diambil oleh Allah SWT kalau kita tidak sholat Dhuha. Ada yang diambil harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Tergantung Allah kapan mau mengambilnya. Maka penting sekali menutup hari kita dan memulai hari kita dengan berangkat sholat sunnah.

Baik Sekali Ya Allah?

Jelas, baik sekali malah. Bagaimana nggak baik, hutang kita sehari penuh dianggap lunas hanya dengan dua rakaat saja. Dan kebaikan lainnya adalah memberi nilai lebih dari sekedar kita membayar hutang kepada Allah.

Jadi begitu masuk ke gerbang shalat Dhuha jangan cuma dua rakaat, kalau bisa sampai 12 rakaat. Setiap dua rakaat yang kita lakukan itu akan menutup hari yang sudah kita lewati tanpa shalat Dhuha. Hitung saja sudah berapa tahun kita meninggalkan sholat Dhuha.

Apalagi Yang Bisa Menghapus Hutang Dhuha?

Diantaranya kita menjadi penyeru sholat Dhuha. Ketemu siapa saja kita usahakan kita beritahu apa saja fadhilah sholat Dhuha. insyaAllah ALLAH akan menggerakan kita menjadi orang-orang yang menggerakkan orang lain untuk sholat Dhuha. Kalau kita benar-benar niat untuk menggerakkan orang lain untuk sholat Dhuha.

Ya akhi wa ukhti fillah, tidak ada manusia yang sempurna dan lepas dari kesalahan, tetapi itu semua bukan sebuah alasan untuk kita tidak menjadi baik. Setelah mengetahui fadhilah dari shalat Dhuha ini marilah kita meng-azzam-kan kuat-kuat dalam hati kita bahwa tidak ada satu pagi pun yang akan kita lewati tanpa menegakkan shalat Dhuha, insyaAllah.

Semoga Allah Azza WaJalla me-ridhoi semua proses yang ingin dan sedang kita jalankan ini. Wallahua’lam Bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar