Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

08 September 2009

ADAB MENDENGAR AZAN

Kematian itu pasti menjelma. Hanya masa dan waktunya yang tidak kita ketahui. Coba kita amati. Mengapa kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat
berkata apa-apa.. lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan 'sakaratul maut'.

Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: "Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya."Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri, jangan berkata apa-apa pun semasa azan berkumandang. Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati azan. Banyak fadhilatnya. Jika lagu kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan diri.

Mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri? Lantas sesiapa yang berkata-kata ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak. Kita takut dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita tidak dapat mengucap kalimah "Lailahaillallah.." yang mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah dgn izin-Nya menjanjikan syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut. "Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah "Lailahaillallah.." semasa sakaratul maut menghampiri kami. Amin.. amin.. amin Yarobbal a'lamin.."


WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W. kepada SAIDINA ALI R.A.;

Wahai Ali, bagi orang 'ALIM itu ada 3 tanda2nya:
1) Jujur dalam berkata-kata.
2) Menjauhi segala yg haram.
3) Merendahkan diri.

Wahai Ali, bagi orang yg JUJUR itu ada 3 tanda2nya:
1) Merahasiakan ibadahnya.
2) Merahasiakan sedekahnya.
3) Merahasiakan ujian yg menimpanya.

Wahai Ali, bagi org yg TAKWA itu ada 3 tanda2nya:
1) Takut berlaku dusta dan keji.
2) Menjauhi kejahatan.
3) Memohon yang halal karena takut jatuh dalam keharaman.

Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda2nya:
1) Mengawasi dirinya.
2) Menghisab dirinya.
3) Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t.

Uang Rp 50.000 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak derma masjid, tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket. 45 menit terasa terlalu lama untuk
berzikir tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan bola sepak.
Semua insan ingin memasuki syurga tetapi tidak banyak orang yang berfikir dan berbicara tentang bagaimana untuk memasukinya.

Arti Panggilan Adzan

Menurut Said Jibair, bahwa Ibnu Abbas seringkali menangis ketika mendengar adzan. sampai-sampai surbannya basah oleh airmata. Ketika ada yang menanyakan mengapa begitu ? Ibnu Abbas menjawab, " Seandainya semua orang tahu makna seruan muadzin itu, pasti tidak akan dapat beristirahat dan tak akan dapat tidur nyenyak."

Selanjutnya Ibnu abbas menjelaskan makna satu persatu dari kalimat adzan
tersebut. Dikatakan bahwa seruan Allahu Akbar mengandung makna seakan-akan ada kalimat," Wahai sekalian manusia yang sedang sibuk mengurusi harta duniawi, berhentilah sejenak. sambutlah seruan ini. Istirahatkanlah
badanmu dan segeralah beramal baik demi kepentingan dan keuntungan dirimu
sendiri."

Lalu jika diserukan asyhadu anlaa ilaaha illalaah seakan-akan muadzin berkata," aku mohon persaksian semua masyarakat langit dan bumi, bagiku di sisi Allah kelak di hari kiamat bahwa : aku telah menyeru kalian !

Berikutnya kalimat asyhadu anna muhamadan rasulullaah, seakan-akan muadzin berkata kepada kita," aku mohon persaksian dari para Nabi (khususnya) Muhammad saw. kelak di hari kiamat, bahwa aku telah memberi tahu kepada kalian setiap hari lima kali."

Kalimat hayya alaash shalaah, seakan-akan muadzin berkata," sungguh, Allah telah menegakkan sholat bagi kalian, maka tegakkanlah sholat itu."

Kalimat hayya alal falaah, mengandung makna," Masuklah kalian dalam rahmat dan peganglah petunjuk petunjuk bagimu!"

Lalu seruan Allahu Akbar, mengandung makna." segala pekerjaan ( urusan duniawi ) terlarang bagimu, sebelum kamu melaksanakan sholat."

Dan kalimat, laa ilaaha illaallaahu mengandung makna," Inilah amanat tujuh lapisan bumi-langit, sudah berada dipundakmu, maka terserah kalian, akan kau laksanakan atau tidak !.

Namun hal hal seperti itu jarang kita pikirkan. Kita memandang bahwa sholat adalah kegiatan rutinitas yang dilaksanakan lima kali dalam dua puluh empat jam. Tak ada esensi yang menarik hati kita. sholat yang kita kerjakan hanya semata-mata pelengkap identitas bahwa kita adalah orang Islam. Dimana salah satu ciri orang Islam adalah menjalankan sholat lima waktu. Inilah pikiran yang keliru. Kalau kita menganggap sholat sekedar demikian itu, maka akan membahayakan agama kita.

Al-Hadist

Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi). (Shahih Muslim No.4638)

Al-Qur'an

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya..”[An Nuur:31]

Al-Hadist

Rasululloh SAW bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Al-Hadist

“Barang siapa yang menanggung makan dan minum (memelihara) anak yatim dari orang Islam, sampai Allah SWT mencukupkan dia, maka Allah mengharuskan ia masuk surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak terampunkan” (H.R. Turmudzi).