Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

08 Oktober 2010

CITA-CITA: Menikah Dengan Bidadari

by Media Islam Online on Thursday, October 7, 2010 at 9:41pm

***

Topik apakah yang paling memikat perhatian Orang (termasuk para aktivis) saat ini?. Sepertinya tidak salah jika kita menyimpulkan topik tersebut adalah tema tentang cinta dan turunan-turunannya (termasuk tentang pernikahan). Berdasarkan hasil pengamatan sederhana, Diskusi-diskusi dan tulisan seputar Ijtimaiyah lebih ramai daripada diskusi atau tulisan tentang politik dan kemaslahatan umat. Entah itu di dunia nyata maupun di dunia maya (wabil khusus di dunia fb). Status/Notes/Link tentang Cinta dan pernikahan, hampir pasti menjadi top news atau Trending topic di situs jejaring sosial.

Membahas dan memikirkan tentang cinta dan pernikahan memang penting, akan tetapi Dakwah memenuhi seruan Allah dan melakukan amaliyah praktis adalah JAUH LEBIH PENTING.

Perjalanan hidup Salah seorang Sahabat mulia, Saad as Sulamy RA, Mengingatkan kepada kita bahwa ketaatan kepada Allah adalah segala-galanya. Penggalan kisah hidup beliau ini semoga bisa mengispirasi dan ‘menyadarkan’ kita.

***

Suatu pagi sahabat mulia, Saad as Sulamy RA, menemui Rasulullah Saw, di Masjid Nabawi. Setibanya di sana beliau pun mengerjakan sholat kemudian mengikuti majelis Rasulullah Saw. Setelah Majelis selesai, beliu mendatangi Rasulullah Saw. Untuk menyampaikan keluhan, “Wahai Rasulullah Saw. aku telah berulang kali melamar kepada orang-orang yang tadi hadir disini dan juga kepada yang tidak hadir disini, namun mereka menolakku disebabkan kulit hitam dan buruk rupaku...”

Mendengar itu, Lalu nabi Saw. pun berucap, “Pergilah engkau ke rumah Amr bin Wahb. Ketuklah pintunya dan ucapkanlah salam. Bila engkau telah masuk, katakanlah bahwa Rasulullah menikahkan engkau dengan putri mereka!”

Sa’ad pun melaksanakan perintah Rasulullah Saw. Beliau menuju rumah itu. Dan setelah dipersilahkan masuk, beliau pun menyampaikan titah nabi Saw, “Sesungguhnya aku diutus oleh Rasullullah Saw. dan beliau berpesan kepada kalian bahwa beliau menikahkanku dgn putri kalian.”

Awalnya sahabat Amir bin Wahb menolak lamaran tersebut mengingat ia adalah orang terpandang serta Putrinya adalah wanita shalihah lagi cantik jelita. Kurang pas kiranya jika Saad menjadi suami putrinya. Mendapat penolakan, sahabat Saad pun pergi menemui Rasulullah Saw. untuk mengadukan hal ini.

Sang putri yang mendengar pembicaraan tadi segera mengingatkan sang Ayah, “Wahai ayah cepat laksanakan apa yang diperintahkan kepadamu sebelum Allah menurunkan wahyu tentangmu. bukankah Allah telah mengatakan:

“Dan tidak patut bagi laki-laki beriman dan juga bagi wanita-wanita beriman apabila Allah dan rasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah Dan rasulNya, maka sesungguhnya dia telah sesat, Sesesat-sesatnya.” (TQS Al-ahzab:36)

Sahabat Amr pun sadar bahwa putrinya lebih cerdas daripada dirinya. Maka segeralah ia menemui Rasulullah Saw. untuk meminta maaf dan melaksanakan perintahnya. Maka terjadilah akad pernikahan tersebut dihadapan Rasulullah Saw.

Dengan kegembiraan yang meluap-luap, Saad segera pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan dan hadiah untuk istrinya. Namun, ketika akan memasuki pasar, tiba-tiba beliau mendengar panggilan, “Wahai tentara-tentara Allah, Berangkatlah dan bergembiralah dengan janji Surga!”

Itu adalah panggilan untuk berjihad. Tanpa berpikir panjang, Saad masuk ke dalam pasar. Bukannya membeli perlengkapan dan hadiah untuk sang istri, akan tetapi yang beliau beli adalah Kuda dan Senjata. Selanjutnya beliau segera menyusul para Mujahidin lainya ke medan perang. Di sana beliau berjibaku dan berhasil membunuh beberapa musuh sebelum akhirnya beliau terbunuh. Rasulullah Saw. mendatangi jasadnya, kemudian meletakkannya disisi beliau. Lalu Nabi Saw. mengirim senjata dan kudanya kepada sang istri yang menantinya di rumah.

“Katakan kepada mereka, bahwa Allah telah menikahkannya dengan wanita yang lebih baik dari gadis kalian, dan ini (senjata dan kudanya) adalah harta warisanya...”, sabda Nabi Saw, kemudian beliau membaca firman Allah;

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam tempat yang aman, yaitu di dalam taman-taman dan mata air-mata air; mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, duduk berhadap-hadapan. Dan kami nikahkan mereka dengan Bidadari...” (TQS Ad-Dukhan: 51)

***

Kisah di atas sangat kaya akan inspirasi. Saya sampai menetesan air mata membaca kisah diatas. Sahabat Saad as Sulamy RA, Mengingatkan kepada kita bahwa ketaatan kepada Allah adalah segala-galanya. Menurut beliau MENIKAH MEMANG PENTING, TAPI MEMENUHI PANGGILAN ALLAH ADALAH JAUH LEBIH PENTING. Memang benar Menikah itu adalah hal yang istimewa, tapi toh itu bukanlah sesuatu yang luar biasa.


Tepat untuk kita renungkan pesan dari sahabat mulia Abu Darda RA,; “Barangsiapa yang taat kepada allah, maka allah akan menunjukkan kharisma-nya kepada orang lain meski ia ada ada dibalik 7 pintu. Sebaliknya, barangsiapa yang Durhaka kepada allah, maka allah pun akan menunjukkan keburukan-nya kepada orang lain meski ia ada ada dibalik 7 pintu.”


Allahu A’lam [fr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar